30 Desember 2008

FOCUS GROUP DISCUSSION

Dalam program pengembangan masyarakat, istilah FGD ini merupakan hal wajib yang dilakukan fasilitatornya. Karena, FGD ini merupakan metode yang cukup partisipatif mengajak masyarakat mendiskusikan topik tertentu dengan cara yang lebih mudahdipahami masyarakat dan mudah pula memperoleh hasil yang maksimal.

Metode diskusi ini adalah medi bagi sekelompok orang untuk mendiskusikan satu topik tertentu secara relatif mendalam. Biasanya, diskusi ini diikuti antara 7 – 10 orang peserta yang tertarik pada topik yang kita siapkan. Mereka dipandu seorang moderator atau fasilitator yang memandu untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan sesuai topik yang dibicarakan.

Apa beda dengan metode diskusi lainnya?
Tentu saja. Yang paling membedakan adalah tingkat partisipasinya dan hasil yang diperoleh cukup banyak, terkadang kita memperoleh data atau informasi yang mungkin tidak banyak muncul dalam kehidupan sehari-hari, melalui FGD ini semuanya dapat dimunculkan.

Dalam prosesnya, hendaknya disiapkan beberapa hal, misalnya kesiapan moderator yang cukup cermat mengarahkan diskusinya. Kemudian, perlu pula disiapkan buku catatan dan tape recorder yang digunakan untuk persiapan deskripsi dan analisanya setelah diskusi berakhir. Biasanya, moderator juga didampingi seorang notulen yang mencatat semua proses diskusi pada saat itu.

Apa Kelebihan dan Kelemahan FGD ini?
Kelebihannya, jelas tidak memakan banyak biaya, waktu yang digunakan cukup singkat sehingga peserta pun tidak merasa cepat jenuh. Selain itu, moderator dapat dilakukan oleh siapa saja dengan melalui pelatihan singkat dan kalau perlu ujicoba dulu sebelum terjun ke masyarakat. Yang lebih penting, kelebihannya adalah metode ini dapat digunakan untuk menggali kebiasaan, keyakinan dan penilaian dari sebuah kelompok.

Nah, kelemahannya adalah peserta seringkali tidak mewakili seluruh kelompok sasaran. Peserta juga kadang sulit untuk dikendalikan ketika proses diskusinya berlangsung, dalam hal ini peran moderator lah yang sangat diharapkan bisa mengendalikannya. Kelemahan lainnya, hasil dan kesimpulan dari diskusi ini terkadang dapat dipengaruhi oleh pandangan atau pendekatan dari moderator. Dan, yang penting juga diketahui, FGD ini tidak memiliki data statistik.


bikin media

↑ Grab this Headline Animator

ANALISA SITUASI

Oke, setelah kita melewati tahap analisa program/masalah, tahapan selanjutnya kita perlu menggali berbagai informasi penting sehubungan dengan media komunikasi dalam program kita. Untuk itu kita butuh analisa situasi. Apalagi maksud analisa ini? Kenapa seperti intel atau seorang jurnalis saja. Ya, pada tahap ini kita berlagak seperti itu. Bedanya, kita tidak perlu menyamar seperti intel sambil nenteng pistol dan bawa HT atau seperti wartawan yang ke mana-mana bawa kamera dan tape recorder.


Di sini, kita cukup bawa buku catatan, alat tulis dan sejumput semangat untuk melakukannya. Analisa ini kita akan lebih banyak ke wilayah yang menjadi target program kita, mengkaji situasi masyarakatnya, sumber daya medianya, dan sebagainya.

Untuk apa hasil analisa ini?
Hasil analisa ini diperlukan agar kita yakin bahwa media yang akan dikembangkan memang sesuai dengan situasi wilayah program kita. Misalnya, sudah sesuai dengan budaya setempat, saluran komunikasinya sudah cocok atau belum, juga kita bisa tahu media atau penerbitan apa saja yang bisa kita manfaatkan. Kalau perlu, media-media tradisional apa saja yang bisa dimanfaatkan.


Bagaimana cara melakukan analisa ini?
Biasanya, analisa ini dilakukan melalui dua tahap: pengumpulan data dan analisa data. Pada pengumpulan data, dilakukan dengan menggunakan banyak cara, diantaranya; survei opinion leader, analisa isi media, atau survei opini publik. Analisa datanya, biasanya menggunakan metode analisa dan identifikasi isu atau metode analisa SWOT. Ada pula yang menggunakan metode pengembangan skenario.


Sebagai tambahan, dalam analisa situasi ini, kita hanya “memperkirakan” saja. Jadi, tidak perlu pakai metode penelitian yang rumit dan ketat. Kalau perlu, kita juga boleh menggunakan data-data sekuder dari hasil survei sebelumnya, baik yang dilakukan lembaga sendiri atau pihak lain. Apa bisa begitu ya? Ya. Ini salah satu cara agar kita mengurangi biaya yang keluar, dan sekali lagi perlu diingat, jika ingin hasilnya lebih baik dan berdampak, gunakan metode pendekatan yang partisipatif seperti PRA dan FGD.


Artikel ini dari berbagai sumber: klik di sini.


bikin media

↑ Grab this Headline Animator

ANALISA PROGRAM / MASALAH

Pada artikel sebelumnya, sudah kita bahas alur langkah pengembangan media yang mesti kita lakukan. Tahapan paling awal adalah melakukan analisa program atau analisa masalah.

Banyak orang beranggapan, bahwa membuat media itu gampang dan tidak membutuhkan pemikiran yang dalam. Memang, media yang dibuat di belakang meja tanpa adanya proses yang iteratif, bisa-bisa saja kita lakukan. Tapi, yang jadi pertanyaan, apakah media itu akan tepat sasaran, pesannya sudah tepat, dibutuhkan dan efektif? (mungkin ada sederet lagi yang perlu dipertanyakan). Disinilah pentingnya kita menganalisa lebih dahulu apa yang menjadi masalah, apalagi jika kita akan membuat media berbasis komunitas.

Adanya suatu program, tentunya dimaksudkan untuk menyesuaikan masalah tersebut. Layak tidaknya media kita kembangkan bisa kita nilai dari analisa program ini. Analisa ini mengkaji dan mengidentifikasi masalah-masalah dalam program yang berhubungan dengan isu yang dikembangkan dalam media.

Untuk apa analisa ini?
Hasilnya bisa kita gunakan untuk mengetahui permasalahan program yang akan dipecahkan melalui pengembangan media. Pendek kata, kegiatan tahap awal ini membutuhkan banyak informasi dari hasil analisa program atau masalah. Kalau sudah kita lakukan tahap ini, kita akan yakin media yang akan dipakai memang layak dikembangkan.

Gimana caranya?
Mudah saja. Jika yang sudah terbiasa dengan metode PRA (Participatory Rural Appraisal) atau FGD (Focus Group Discussion), maka tahapan ini akan gampang kita peroleh hasilnya. Metode ini digunakan, karena cukup partisipatif mengajak masyarakat atau sekelompok orang dalam komunitas tertentu misalnya, untuk membahas masalah yang berkembang sesuai isu yang akan dikembangkan dalam media tersebut. Dan, hasilnya pasti akan lebih baik.

Dalam analisa ini, apa yang perlu kita tahu?
P
ertama, mengenai pencapaian tujuan program. Hal yang perlu dicari infonya adalah; apa tujuan akhir dari program kita? Apa tujuan antara yang harus dicapai sebelum tujuan akhir? Terakhir, sampai di mana tahapan program kita saat ini?
Kedua, bagaimana pendekatan atau proses komunikasi yang kita pilih? dan, hal-hal apa yang bisa kita atasi dengan menggunkan media?
Ketiga, siapa saja pelaku-pelaku komunikasi dalam prograam kita? Masalah komunikasi apa yang dihadapi oleh mereka?
Keempat, kegiatan apa yang membutuhkan media? Siapa yang akan mengkomunikasikannya? Siapa khalayaknya? Dan kapan media-media tersebut akan digunakan?
Mudah, kan?

Dan, yang lebih penting lagi...media itu layak dikembangkan jika ada kesenjangan pengetahuan, sikap, perilaku dan kepercayaan, serta perbandingan jumlah yang besar antara khalayak dengan pelaku program.



bikin media

↑ Grab this Headline Animator

24 Desember 2008

PROSES PENGEMBANGAN MEDIA

Pengembangan media adalah kegiatan perencanaan pengembangan dan penggunaan media, yang merupakan bagian dari keselurahan strategi komunikasi dalam program pembangunan masyarakat. Dalam pengembangan ini, tidak persis sama ketika kita membuat media lainnya, misalkan mau bikin majalah, bulletin, dan lain-lain yang kemudian kita jual. Pengembangan media di sini, lebih banyak berproses dengan masyarakat atau dengan kelompok atau komunitas tertentu yang jadi sasaran kita.

Trus, memulainya gimana? Proses pengembangan media, baik untuk kepentingan kampanye, penyuluhan atau alat Bantu belajar mengajar, sebaiknya dimulai dari beberapa tahap yang sistematis sebelum dicetak. Karena setiap media yang kita kembangkan harus memiliki alasan-alasan yang rasional dan logis sehingga media sebagai alat bantu komunikasi memang benar-benar dapat “membantu”.

Coba aja kita andaikan seperti mengajari bebek berenang. Kan, percuma saja. Di mana-mana bebek begitu lahir dia pasti bisa renang. Atau apa ada bebek yang gak bisa renang ya? (hihi…gak tahu juga kalau ada yang baru ditemukan). Intinya, kita bikin media yang isinya sangat dibutuhkan masyarakat, dapat membantu persoalan mereka dan mereka bisa mengaksesnya dengan mudah.

Lanjut lagi, proses pengembangan media ada tapan-tahapan yang mesti kita lakukan. Ini namanya proses yang iterative. Artinya, antara tahap yang satu dengan tahap lainnya selalu berkaitan dan perlu diulang-ulang. Makanya, dalam melaksanakan tahap tertentu, kita harus selalu mengkajinya dengan tahap sebelumnya. Gitu seterusnya…

Tapi, friend…meskipun proses ini dianggap bisa mengatasi kesenjangan informasi dalam masyarakat, tetap perlu kita ingat beberapa hal dalam mengembangkan media, yaitu:
  • Media komunikasi tidak menyelesaikan masalah. Media komunikasi bukan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan program.
  • Media komunikasi membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Meskipun nampak sederhana, tetapi pekerjaan untuk menyederhanakan sesuatu yang sulit adalah pekerjaan yang “tidak sederhana”, betul gak?
  • Media komunikasi tidak “mempermurah” biaya program. Tujuan dikembangkannya media komunikasi hanyalah memfasilitasi proses komunikasi, bukan mensukseskan program. Jadi, mengembangkan media komunikasi tidak dapat mengurangi biaya aspek lainnya.
  • Media komunikasi bukanlah tujuan akhir. Media komunikasi bukanlah produk akhir suatu program, karena sebenarnya ada tujuan-tujuan program yang ingin dicapai melalui penggunaan media komunikasi.
  • Media komunikasi bukan pengganti sumber informasi. Media komunikasi hanya alat yang mempermudah kita berkomunikasi dengan orang lain, sehingga media komunikasi bukan merupakan komunikasi yang sesungguhnya dan tidak mungkin memuat semua hal di dalamnya.
  • Media komunikasi membutuhkan kreativitas. TETAPI media komunikasi bukan pula wadah untuk menuangkan seluruh ekspresi kreatifitas pembuatnya.

Alurnya, seperti di bawah ini:




bikin media

↑ Grab this Headline Animator